Manajemen Sekolah















PENDAHULUAN

Manajemen pendidikan adalah salah satu metode untuk mengembangkan sekaligus upaya untuk meningkatkan kualitas dan mutu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Selain itu manajemen pendidikan juga merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolahan sekolah. Manajemen yang baik tentu akan berdampak dari lulusan-lusan yang berkualitas juga.
Kepala sekolah mempunyai peranan penting dalam kemajuan pendidikan di sekolah. Manajemen pendidikan wajib menjadi pegangan kepala sekolah dalam mengatur dan merencanakan sekolah kedepannya. Kepala sekolah yang tidak mempelajari atau malah mengabaikan manajemen ini tidak akan memeroleh tujuan yang diharapkannya karena untuk mencapai tujuan kepala sekolah harus berpijak pada perilaku yang sistematis dan berhubungan dengan konsep, asumsi dan generalisasi teori manajemen bukan hanya sekedar rekaan atau pendapatnya.




PEMBAHASAN

Pengertian Manajemen

Manajemen sekolah merupakan suatu kegiatan yang memiliki nilai filosof yang tinggi dan dengan tujuan yang berpola efektif dan efisien. Yang pada hakikatnya untuk meningkatkan performan atau kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan – tujuan pendidikan, baik local maupun institusional. Dan keberhasilah itu akan tampak dari beberapa factor sebagai indicator kinerja yang berhasil dicapai. Manajemen sendiri bermakna memenej atau mengatur. Banyak hal yang harus diatur meliputi manusia, uang, mesin, dan lain sebagainya. Maka dari itu kepala sekolah sangat diharapkan mampu secara maksimal melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengelola berbagai aspek komponen sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang telah dirumuskan.
Covey (1990-1998) mengemukakan “if you want to accomplish something, you start with the end in mind. To begin with the end in mind means to start a clear understanding of your destination. It means to know where you are going”. Kepala sekolah juga perlu berpikir system (system thingking) yang oleh senge (1990-69) dideskripsikan sebagai suatu discipline for seeing wholes: disiplin untuk melihat secara keseluruhan , yaitu suatu framework (kerangka acuan) untuk meliha keinterelasian daripada elemen-elemen . berpfikir system dibutuhkan karena kepala sekolah sering dihadapkan pada komleksitas . berfikir system juga menawarkan suatu bahasa yang dapat menstruktur bagaimana cara barfikir tentang berbagai tipe kerelasian dan bagaimana organisasi-organisasi berubah. Kepala sekolah dikondisikan untuk melihat kehidupan ini sebagai suatu kejadian dan berfikir bahwa setiap kejadian tidak memiliki cause (sebab) yang jelas.
Oleh karena itu, para pengelola pendidikan Indonesia –diperkirakan- belum banyak berfikir sistemis dan sistematis, reformasi atau transfor- masih paling sering melalui pendekatan dalam suatu bentuk satu demi satu. Misalnya, persayaratan kelulusan ditingkatkana, guru-guru dilatih dalam suatu proses baru yang pada akhirnya dapat menghasilkan konsekuensi negative yang tidak diinginkan dalam bagian lain dari sitem. Misalnya penigkatan persyaratan kelulusan dalam matematika tanpa perubahan yang tepat alam asesmen, kurikulum dan metode instruksional yang dapat meningkatkan angka D.O (drop out).

Manajemen dan kepemimpinan sekolah

Manajer sekolah
Kepala sekolah sebagai manajer menempati posisi yang telah ditentukan dalam organisasi sekolah. Kepala sekolah memunyai posisi puncak memegang kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kepala sekolah sebagai pemegang jasa suatu bidang jasa professional yang sangat khusus. Rozenholz (1985) dalam girling dan keith(1995:xvii) menyatakan :

“On the school effectiveness indicated that organizational characteristic of school account for 32 percent of between school variance in the student achievement. This means that as much as one- third of the student’s gain or loss on achievement test can be accounted for by the quality of school management”

Peran kepala sekolah yang seperti ini menunjukkan bahwa mereka memilki dua peran besar dalam melaksanakan tugasnya, pertama sebagai manajer dan kedua sebagai pemimpin. Perhatian kepala sekolah sebagai seorang manajer terutama tertuju pada pemeliharaan struktur, prosedur, dan tujuan yang berlaku. Oleh karena itu kepala sekolah sebagai manajer dapat dilihat dari suatu kekuatan stabilisasi. Seorang pemimpin, sebaliknya dapat dilhat sebagai seorang yang dapat melakukan perubahan. Perbedaan peran dan fungsi kepemimpinan dan manajer dapat dilihat melalui table berikut :







Leader Manajer
Is concerned with growth In concerned with maintenance
Is a director Is a stage manager
Reflects moral authority Reflects legal and bureaucratic authority
Challenges people Keeps people happy
Has vision Keep lists, schedules, and budgets
Exercises power of shared purpose Exercises power of sanctions and reward
Defines what is real as what is possible Defines what is real as what is
Motivates Controls
Inspires Fixes
Illuminates Coordinates
Sumber:

Kepala sekolah sebagi pemimpin hdan manajer harus mempunyai kemampuan kepemimpinan yang prima demi organisasi yang dipimpinnya. Sutisna menyatakan :

Administrator menghadapi pilihan untuk menjadi seorang cendekia yang senantiasa memperdalam pengetahuannya tentang masalah-masalah dan isu-isu penting dibidangnya, orang yang menempatkan dirinya dalam posisi kepemimpinan melalui pengetahuan dan kesanggupannya. Dalam hal yang pertama, administrator sering tenggelam dalam masalah dan perkara-perkara yang diserahakan kepadanya oleh orang lain. Dalam hal yang kedua ia menawarkan kepada dirinya sendiri kesempatan untuk berpartisipasi dalam menetapkan peran profesionalnya sendiri. Ia membuat pilihan terhadap masalah-masalah yang akan dipecahkannya dan memeroleh kepuasan dalam membuat program-program berjalan dalam perumusannya ia memikul tanggung jawab yang paling besar

Manajemen mengandung arti optimalisasi sumber-sumber daya atau pengelolahan dan pengendalian. Persoalannya adalah pengendalian dan pengelolahannya seperti apa yang dibutuhkan sekolah. Optimalisasi sumber-sumberdaya berkenaan dengan pemberdayaan sekolah merupakan alternative yang paling tepat untuk mewujudkan suatu sekolah yang mandiri dan memiliki keunggulan tinggi. Pemberdayaan yang dimaksud adalah untuk memberikan otonomi yang lebih luas dalam memecahkan masalah di sekolah.. hal tesebut memerlukan perubahan kebijakan dibidang manajemen pendidikan dengan prinsip memberikan kewenangan dalam pengelolahan dan pengambilan keputusan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masing-masing secara local.

Kepemimpinan kepala sekolah.
Peters dan Austin dalam sallis (1993), memberikan pertimbangan mengenai kepemimpinan pendidikan yang dengan tema Exellence in school leadership. Mereka berpendapat bahwa kepemimpinan pendidikan membutuhkan perspektif sebagai berikut :


Visi dan symbol. Kepala sekolah atau guru kepala harus mengkomunikasikan nilai nilai institusi kepada staf-stafnya, siswa dan masyarakat luas.
Manajemen by walking about yang merupakan gaya kepemimpinan bagi setiap institusi.
For the kids. Istilah dalam pendidikan yang berarti ekuivalen dengan dekat para pelanggan.
Autonomi pengalaman dan dukungan tehadap kegagalan. Pemimpin pendidikan harus mendorong inovasi di antara staffnya dan siap terhadap kegagalan yang pasti muncul dalam melakukan inovasi.
Minciptakan rasa “kekeluargaan”. Pemimipin perlu menciptakan suatu perasaan sebagai komunitas di antara siswa, murid, orang tua, guru dan staff pendukung.
Rasa sebagai keseluruhan, ritme, keinginan kuat, intensitas, dan antusiasme.







Hal tesebut adalah beberapa mutu personal yang essensial dan bibutuhkan bagi pemimipin pendidikan.
Mengomunikasikan Visi, Senior harus memberikan arahan, visi, dan inspirasi.
Membudayakan para guru. Aspek kunci peran kepemimpinan dalam pendidikan adalah memberdayakan para guru untuk memberikan meraka kesempatam secara maksimum guna mengembangkan belajar siswanya.

Kepemimpinan yang effektif bagi perubahan datang dari orang-orang yang ingin tumbuh dan berfungsi sepenuhnya. Pentingnya peranan pendidikan bagi perubahan social, cultural, ekonomi dan politik harus ditekankan. Di berbagai Negara, pendidikan dipandang sebagai sumber daya nasional yang vital dan esensial bagi persaingan yang berhasil dalam perjuangan pendidikan untuk kekuasaan dan supremasi.
Kreativitas dalam menggunakan pengetahuan akan menjadi teramat penting bila tekanan ditempatkan pada pengembangan pertimbangan yang kritis, hipotesa yang produktif dan kesimpulan yang beralasan.. isi dan berbagai bidang mata pelajaran akan meminta penilaian yang teliti untuk menentukan apa yang hendak diajarkan dan bagaimana cara yang terbaik untuk mengajarkannya.

Menyusun rencana sekolah dan merumuskan kebijakan

Rencana pengembangan sekolah.
RPS merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolahyang tepat, melalui urutan pilihan dan dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia menuju sekolah yang berkualitas. RPS merupakan dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah sekarang dan akan datang dalam rangka untuk mencapai tujuan sekolah yang ditetapkan. Dengan kata lain, RPS adalah suatu rangkaian rencana yang menggambarkan adanya berbagai upaya sekolah dan pihak lain yang tekait untuk mengatasi berbagai persoalan sekolah yang ada.
RPS berisi sasaran program dan kegiatan untuk mengatasi kesenjangan yang ada antara kenyataan. Kenyataannya , sekolah –sekolah yang termasuk dalam sekolah sekarang masih memiliki kekurangan, baik ditinjau dari output, proses maupun input sekolah. Kekurangan yang terdapat dalam tiap indicator pada tiap-tiap aspek tersebut juga sangat bervariasi. Misalnya, indicator pendidikan dalam aspek output seperti prestasi akademik, prestasi nonakademik, dan kelulusan siswa belum memenuhi persyaratan sekolah yang berkualitas.
Indicator dalam aspek proses pendidikan seperti PBM, manajemen, dan kepemimpinan juga belum memenuhi criteria. Demikian juga pada aspek input sekolah seperti indicator siswa, kurikulum, kepala sekolah, guru, tenaga pendukung, organisasi dan administrasi, sarana dan prasarana (ruang kelas, laboratorium, ruang multimedia, perpustakaan, ruang pimpinan, ruang guru, ruang TU, WC, dan prasarana/fasilitas pendukung lain seperti pembiayaan, lingkungan sekolah, hubungan kerja sama dan budaya sekolah.





KESIMPULAN

Dengan adanya teori Manajemen pendidikan ini akan sangat sangat berguna dan tentunya bagi setiap institusi-instirusi yang berkembang dibidang pendidikan. Jadi dengan adanya teori ini kepala sekolah beserta seluruh staf-staf yang mendukan akan lebih mudah dalam merumuskan dan merencanakan bagaimana sekolah dan seluruh kelulusannya kedepan.








DAFTAR PUSTAKA

Dr. Rohiat, M.Pd, Manajemen sekolah, Bandung, PT Refika Aditama, 2010
Thomas J. sergiovanni dan Robert J. Starratt, new York, McGraw-Hill, Inc, supervision a redefinision, 1993

Related Posts:

0 Response to "Manajemen Sekolah"

Posting Komentar

Follow Me!!

Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks

Join Me

Flag Counter