Sejarah Daulah Bani Abbasiyah Periode Pertama






Abu Abbas As-Saffah (132-136 H)

Beliau seorang khalifah pertama pada kerajaan Abbasiyah. Lahir di Hamimah pada tahun 104 H. ibunya Rabtah binti ubaidullah al haritsi. Abu abbas dilantik menjadi khalifah pada 3 rabiul awal 132 H di Kuffah. Kala itu saat pelantikan beliau, Abu Abbas dalam kondisi sakit. Abu Abbas ialah seorang yang bermoral tinggi, pemalu, berpikiran luas, punya loyalitas dan disegani serta menunaikan setiap janji pada waktunya. Abu Abbas menjadi khalifah selama 4 tahun 9 bulan. Beliau wafat di kota Anbar pada hari Ahad, setengah pertama dari bulan zulhijjah tahun 136 H.

Orang-orang terkemuka khalifah Abu Abbas yang paling menonjol adalah saudaranya abu ja’far al manshur, paman-pamannya Abdullah, daud dan shaleh, bapak mereka ialah Ali bin Abdullah bin al abbas, dan abu muslim al khurasani. Sementara menteri-menterinya adalah abu salamah al khallal dan khlid bin barmak.
Nama- Nama khalifah Abbasiyah :
  • Abu al abbas as- saffah (750-754 M)
  • Abu ja’far al Mansur (754-775 M)
  • Al Mahdi (775-785 M)
  • Al Hadi (785-786 M)
  • Harun Ar- Rasyid (786-809 M)
  • Al-Amin (809-813 M)
  • AL- Ma’mun (813-833 M)
Dan masih banyak lagi penguasa-penguasa pada bani Abbasiyah
DAulah Bani Abbasiyah berlanjut dari tahun 132-656, kurang lebih selama 524 tahun. Pemerintahan daulah bani Abbasiyah menurut pandangan ahli sejarah membagi beberapa periode kepemimpinan. Dimulai dari khalifah periode pertama Abdul Abbas As-saffah hingga khalifah pada period eke Sembilan yakni khalifah Al Wasiq.
Beridirinya Daulah bani Abbasiyah atas dua strategi, yaitu yang pertama, dengan system mencari pendukung dan penyebaran ide secara rahasi, ini sudah berlangsung sejah akhir abad pertengahan hijriah yang dipusatkan di Hamimah. Kedua dengan system terang-terangan dan himbauan di forum-forum resmi untuk mendirikan daulah bani Abbasiyah berlanjut dengan peperangan melawan daulah bani Umaiyah.

System pemerintahan daulah Bani Abbasiya mengikut cara bani umaiyah. Dasar-dasar pemerintahan Abbasiyah diletakkan di khalifah kedua, Abu Ja’far al Mansur. Adapun sistem politik Abbasiyah yang dijalankan antara lain : para khalifah murni dari turunan Arab murni, kota Baghdad sebagai ibu kota Negara yang menjadi pusat kegiatan politik, ilmu pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting,


Sisitem sosial pada zaman Abbasiyah adalah sambungan dari zaman sebelumnya.
Kebudayaan akan berkembang dengan luas dikalangan ummat apabila ummat itu berada dalam keadaan tentram dan ekonominya stabil. Setelah tercapainya kemenangan di medan perang, tokoh-tokoh tentara membukakan jalan kepada anggota-anggota pemerintahan keuangan, undang-undang, dan berbagai ilmu pengetahuan untuk bergiat dilapangan masing-masing.
Kebangkitan ilmiah di zaman Abbasiyah pertama terbagi tiga bagian:


Kegiatan menyusun buku-buku ilmiah.
Mengatur ilmu-ilmu islam
Terjemahan dari bahasa asing
Diantara penyusunan terkemuka di zaman itu ialah Imam Malik yang menyusun kitab Muwatta’ . kala itu zaman Abbasiyah terkenal dengan zaman penyusunan buku-buku.
Dalam rangka memajukan dunia pendidikan Bani Abbasiyah mendirikan perpustakaan Baitul Hikmah. Lalu kemudian mereka juga mendirikan lembaga Baitul Hikmah atau khizanah al hikmah sawawin al hikmah. Lembaga tersebut berfungsi sebagai tempat penerjemahan, penulisan naskah dan penerbitan buku.
Sejak awal kekuasaannya bani Abbasiyah mereka sangat memperhatikan perkembangan pendidikan. Perkembangan pendidikan yang begitu maju mereka kemudian membuat kurikulum-kurikulum yang ditetapkan di madrasah. Ada dua jenis kurikulum yang ditetapkan di madrasah, yakni : kurikulum pendidikan rendah dan kurikulum pendidikan tinggi. Kurikulum pendidikan rendah bervariasi tergantung pada kebutuhan masyarakat. Namun secara umum kurikulum yang diajarkan adalah membaca, menulis, tata bahasa, hadits, prinsip dasar matematika serta syair selain itu ada pula yang menambahkan pelajaran nahwu dan cerita-cerita kepahlawanan islam. Bahkan ada kurikulum yang hanya menghafal Al-qur’an dan mengkaji dasar-dasar ajaran Islam.
Kurikulum pendidikan tinggi dibagi menjadi dua jurusan : jurusan ilmu pengetahuan agama dan jurusan ilmu pengetahuan umum.
Salah satu faktor yang mendorong cepatnya perkembangan pendidikan islam yakni ditemukannya teknologi pembuatan kertas. Penemuan ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang kemudian diikuti dengan dibuatnya percetakan al hikmah. Lalu kemudian perkembangan ilmu kimia yang kemudian ditemukannya bahan celep tekstil, tinta pada keramik, dan campuran logam decorative yang digunakan dalam pembuatan barang-barang logam. Sementara itu dalam ilmu matematika, oraqng islam berhasil menemukan angka nol. System angka yang dikenal dan digunakan dalam kebanyakan Negara di dunia dinamakan angka Arab sekaligus untuk membedakan dengan angka romawi yang tidak praktis.
Aljabar, trigonometri analitis, dan trigonometri bola adalah penemuan baru ilmuwan-ilmuwan Islam. Pada paruh kedua abad ke-9 M, Ilmuwan Arab Qusta bin Luqa al ba’labaki menerjemahkan tujuh buku aritmatika karya Diophantus untuk yang pertama kali kedalam bahasa Arab.


Lalu kemudian pada abad ke-10 dan ke-11 M Abu Bakr Muhammad Al- karaji memperkenalkan riset baru yang di fokuskan pada aplikasi sistimatis hukum aritmatika pada aljabar.
Banyak penemu-penemu terkemuka yang mengembangkan ilmu pengetahuan dengan temuan mereka yang kemudian mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan.

Dapatkan artikel Lainnya tentang cara mendapatkan unag dengan Mudah

Related Posts:

0 Response to "Sejarah Daulah Bani Abbasiyah Periode Pertama"

Posting Komentar

Follow Me!!

Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks

Join Me

Flag Counter