Download Smartlogon

Apakah Anda pengguna Laptop ASUS? tahukah anda aplikasi yang bagus untuk laptop anda agar terhindar dari pemakaian tanpa izin?
Aplikasi Smartlogon adalah salah satu aplikasi kunci pengaman menggunakan face detector yang biasa disebut Smartlogon



aplikasi ini hanya mendeteksi wajah sang pemilik laptop. Dan tidak mendeteksi selain wajah sang pemilik laptop tersebut.

menarik bukan? ANda bisa mendownload diSINI

Semoga bermanfaat :)

Related Posts:

Bentuk Ke-ridhoan Allah

















Sebelum saya memulai berbisnis, terlebih dahulu saya berdo’a kepada Allah agar apa yang saya lakukan ini mendapatkan ridho Allah swt. Lantas, bagaimana kita tahu Allah itu ridho dengan pekerjaan kita? Saya dalam hal ini, tepat saat saya menulis tulisan ini yakni ketika saya hendak memulai berbisnis, semalan saya sudah mengadu kepada Allah, “Yaa Allah jika pekerjaan yang saya lakukan ini engkau ridhoi, maka permudahlah saya untuk menuju kesana, namun jika terdapat kesulitan-kesulitan yang menghalangi saya untuk berbisnis, itu berarti engkau tidak meridhoinya” dari doa tersebut, saya yakin jika Allah tidak meridhoinya, Allah pasti akan menggantikan dengan yang lain yang lebih baik dari yang saya inginkan.

Teman-teman pembaca sekalian, Allah itu tidak pernah absent dalam mendengarkan do’a kita, melihat semua perilaku hambanya dan Allah sungguh sangat rindu dengan semua permohonan-permohonan kita kepadanya, Allah ingin mendengarnya berulang-ulang dari hambanya. Jadi tetaplah berprasangka baik terhadap Allah. Sebagaimana Allah juga mengatakan dalam firmannya dalam qur’an surah al-baqarah: 216, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”

Lalu bagaimana dengan non muslim yang keinginannya selalu dipenuhi oleh Allah? Memang benar, tapi maukah kita menjadi hamba yang Allah tidak peduli dan dia tidak lagi rindu dengan do’a-do’a yang kita panjatkan sehingga Allah justru malah malas dan bosan mendengarkan doa kita dan langsung saja memberikan apa yang kita minta? Naudzubillah!

Kawan-kawan pembaca yang baik hati dan murah senyumnya, saya menulis ini dalam rangka untuk bisa saling nasehat menasehati dengan kebenaran dan kesabaran. Perlu kita ketahui bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa-doa hambanya yang beriman, hanya saja Allah tidak langsung memberikannya kecuali tepat pada waktu yang kita butuhkan. Dan bisa jadi Allah akan memberikannya nanti di Syurga. Berbaik sangkalah kepada Allah karena Dialah Dzat yang maha mengetahui mana yang terbaik buat diri kita.

Tiada pilihan yang indah dan baik kecuali pilihan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Bukankah seharusnya kita merasa bahagia dengan rencana Allah kepada kita. Itu semua dalam rangka wujud kasih sayang Allah yang ingin memberikan kepada kekasihnya pilihan yang terbaik yang harus kita tempuh.

Bersyukurlah kita, karena Allah masih sayang sama kita semua. Tahukah anda, sebaik-baik kasih saying adalah kasih sayangnya Allah subhanahuwa ta’ala. Ini adalah sebagian kecil dari wujud kasih sayang Allah kepada kita, maka sekali lagi, bersyukurlah kawan. Innallaha ma ana, sesungguhnya Allah bersama kita.



Created by : Moch Nasrullah

Related Posts:

Pacaran, Bolehkah? Bagaimana Hukumnya?






Pernah kecantol cinta? Bagaimana rasanya? Bahagia? Kenapa? Bisa jelaskan?. Setiap orang pasti ingin dicintai bukan?. Entah dicinta dari orang-orang terdekat kita –keluarga- maupun kawan dan karib kerabat. Namun rasa itu akan sangat berbeda jika orang yang kita sayangi adalah pendamping hidup –suami/istri- yang sudah melalui proses akad nikah.

Hal tersebut sudah lumrah dan bahkan harus dilaksanakan sebagai salahsatu sunnah Nabi, namun akan sangat berbeda kalau hal tersebut terjadi dikalangan yang “belum berstatus nikah” alias pacaran. Bolehkah? Tentu saja, Islam sangat tidak menganjurkan karena dampaknya akan sangat fatal bagi si pelaku pacaran tersebut.

“bagaimana kalau saya mencintainya tanpa bertemu dengannya dan bagaimana jika saya hanya berkomunikasi melalui pesan pendek?”

Jika anda mencintainya, segeralah menikahinya sebagai wujud cinta anda kepadanya. Justru dengan menjadikannya sebagai pacar malah akan merusak kesucian si belahan hati anda, coba pikirkan dampak yang terjadi pada si belahan jiwa anda. Bisa jadi akan rusak akidahnya karena anda apalagi jika hubungan yang anda lakukan melalui pesan pendek yang tidak ada sama sekali pembatas antara hati dengan hati, betul?belum lagi syaitan yang datang menggoda, sehingga yang terjadi justru anda melakukan perbuatan yang sangat tercela.

Allah subhanahu wa ta’ala juga sudah memperingatkan kita selaku hambanya, yakni jika kita belum mampu untuk menikah, maka anjurannya adalah berpuasa. Mengapa puasa? Karena dengan berpuasa seorang Muslim akan terhindar dari berbagai macam godaan dan perbuatan yan tercela. Sehingga puasa akan selalu menjadi tameng bagi dia untuk tidak melakukan maksiat.

“Bolehkan saya menyatakan cinta saya kepadanya?”

Perhatikan pertanyaan berikut. Bagaimana pendapat anda tentang zina? Berhubungan seks kah? Zina di sini bermakna sangat luas, bukan hanya berhubungan seks, akan tetapi zina itu, bisa zina mata, zina hati, zina mendengar, dll. Jadi termasuk yang manakah dari pertanyaan di atas?

Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa Beliau bersabda: “Telah ditulis atas anak adam nashibnya (bagiannya) dari zina, maka dia pasti menemuinya, zina kedua matanya adalah memandang, zina kakinya adalah melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan, dan dibenarkan yang demikian oleh farjinya atau didustakan.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)

Dalam hal ini Islam sangat tegas karena dampaknya langsung kepada Aqidah seseorang. Para ulama juga berpenddapat bahwa bercinta sebelum menikah itu adalah haram. Karena hal itu adalah jalan menuju perzinahan.

“Akan tetapi saya mencintainya semata karena Allah ta’ala”.

Benarkan anda mencintainya karena Allah? Jika memang demikian, segera datang menemuinya dan lamarlah sebagai tanda cinta anda kepadanya, namun Jika anda tidak bisa, maka sesungguhnya nafsu menguasai anda.

Rasulullah pernah bersabda akan kekhawatiran beliau kepada kaum muslimin, sabda beliau yang diriwayatkan oleh mutafaqqun alaihi yakni “tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya terhadap kaum lelaki dari fitnah godaan wanita”

Jadi jangan sembarang meng-obral-obral cinta kepada orang lain yang belum jelas apakah dia adalah tulang rusuk anda, kata rang tulang rusuk tidak akan pernah terkukar. Demikian semoga bermanfaat buat kawan kawan semua, Mohon kritikan dan sarannya :)






Related Posts:

Bebas, bukan tanpa Naluri












Beberapa tahun terakhir ini, saya sebagai penulis merasa bahwasanya telah terjadi pergeseran perilaku dari teman-teman yang saya jumpai. Sebagian dari mereka sependapat denganku dan sebagian yang lain agak sedikit melenceng.

Dari beberapa teman tersebut satu yang menjadi ke-prihatinan ku saat ini. Teman ku selama kurang lebih enam tahun hingga sekarang ini, karena rumah kami lumayan dekat jadi bisa dikatakan hingga saat ini. Namun karena aku sekolah di tempat dan kota yang berbeda jadi bisa dikatakan kami kurang komunikasi. Dia –temanku- ketika kami bersama, menyampaikan beberapa pengalaman beliau tentang sekolahnya kemudian kondisi yang terjadi disana dan juga terkadang dia merasa risih dengan perilaku dari teman-teman sekolahnya yang pengetahuan agama nya kurang.

Dia berceriata kepadaku bahwa suatu ketika, dia berada di dalam mobil angkutan kota tiba-tiba naik salah seorang wanita yang sebaya dengan beliau yang mengenakan kerudung hanya sebagai “mode” yang hanya menutup kepalanya saja dengan rambut yang masih terlihat di dapannya. Karena merasa risih dengan penampilan si wanita tersebut, dia –temanku- secara langsung berbalik ke belakang karena si wanita tersebut duduk tepat berda di belakang temanku ini, dan mengatkan bahwasanya engkau –wanita tadi- berpenampilan seperti layaknya orang majusi sang penyembah “api” katanya.

Ketika mendengar ceriata dari temanku ini spontan saja saya merasa salut dengan keberanian dia dalam menyampaikan kebenaran secara langsung dengan orangnya. Dalam hati saya cukup “puas” dengan cerita beliau.

Dan juga dia pernah pada suatu malam ingin membuang sampah yang lumayan jauh dari rumahnya, karena temanku ini saat itu tinggal di rumah pamannya yang tekadang dia sering di suruh melakukan hal-hal demikian. Kemudian di saat menuju tempat pembuangan sampah ia melihat sepasang pemuda pemudi yang lagi berkhalwat di kegelapan malam, saat itu teman saya pergi dengan berjalan kaki, jadi dia melihat begitu jelas sepasang kekasih tersebut sedang berdua-dua-an. Karena merasa tidak nyaman dengan perilaku keduanya, temanku memutuskan untuk segera membuang sampat tersebut dahulu lalu kemudian kembali ke tempat dimana pemuda-pemudi tersebut sedang bercengkrama.

Tanpa basa-basi, temanku ini langsung mendatangi keduanya dan menanyakan status mereka, “kalian sepasang suami istri ?” Tanya temanku, mereka menjawab “bukan”, lalu temanku berkata “karena kalian bukan muhrim jadi tidak baik kalian berdua-dua-an di sini, apalagi malam-malam begini”, kurang lebih seperti itu redaksinya.

Karena keduanya tidak merespon perkataan dari temanku tersebut, akhirnya dia –temanku- pergi dan duduk di seberang keduanya, menunggu dan melihat apa yang akan mereka lakukan. Karena merasa terganggu dengan perilaku temanku akhirnya keduanya memutuskanuntuk meninggalkan tempat tersebut. Suhanallah.

Tidak pernah terfikir di bayanganku kalau temanku ini mampu berdakwah sedemikian hebatnya. Jujur saja, aku merasa kagum dengan beliau dengan semua ceritanya.

Namun setelah itu saya juga menceritakan kepadanya bagaimana kehidupan ku selama sekolah di luar kota, mulai dari kegiatan persekolahan sampai kegiatan rumah yang sering aku lakukan. Tidak hanya sampai di situ, saya juga menceritakan kepadanya mengenai pemikiran islam yang berkembang saat ini dan yang banyak merusak aqidah ummat islam.

Saya kemudia bercerta tentang keluarga ku yang ternayata dia adalah seorang syi’ah yang patuh. Dan saat ini sudah memiliki 2 orang anak perempuan dari kakak sepupu saya. Dan saya juga sempat bercerita tentang betapa buruknya syi’ah itu. Dengan semua ajaran sesatnya. Pokonya saya tidak senang dengan mereka.

Namun kemudian yang membuat saya tersentak, dia dengan jujur mengatakan bahwa dirinya adalah seorang syi’ah. Dalam hati saya, “saat ini saya sedang duduk dan berbicara dengan seorang syi’ah yang notabenenya dia adalah teman dekat aku sendiri”. Bagaimana mungkin dia mengambil aliran tersebut ? atas dasar apa, kok bisa dia dengan lantang dan tegas mengatakan bahwasanya dia seorang syi’ah ??

Saya sempat merenung cukup lama memikirkan kata-kata dia. Orang yang seberani beliau dalam berdakwah tapi ternyata adalah syi’ah. Saya juga tidak langsung berpaling setelah mendengan tersebut bahkan saya bertanya, kok bisa kamu masuk ajaran syi’ah ? waktu itu saya lupa dengan penjekasan beliau, tapi saya juga mengatakan bahwa syi’ah itu ajaran yang buruk.

Saya kemudian mengatakan padanya, “pernah baca buku tentang syi’ah dengan judul saya keluar dari syi’ah ?” yang dalam buku tersebut mengkaji habis masalah syi’ah yang menyimpang dari kebenaran islam yang sesungguhnya.

Setelah itu saya dan dia sering berbagi pendapat mengenai ajaran-ajaran tersebut, dan tekadang dia juga meyakinkan aku tentang apa-apa yang dilakukan syi’ah, tapi aku hanya diam karena waktu itu, aku belum terlalu paham dengan mereka. Dia pun terkadang sering pinjam buku tantang fiqih dan lain sebagainya kepadaku.

Harapan saya ketika nanti saya kembali, saya berharap bisa memahamkan beliau dengan konsep dan aqidah mereka yang sangat menyimpang sekali dari kebenaran aqidah ahlussunnah wal jamaah dan juga semoga dia bisa kembali dengan aqidah yang benar sebagaimana yang telah Nabi Muhammad sampaikan kepada kita semua, Amin yaa Rabbal ‘alamin


Related Posts:

Trik dalam berbicara, "shut up"







Saya heran dengan tingkah teman-temanku akhir-akhir ini. Entah apa yang membuat mereka berlaku demikian. Yang satu mendiamiku yang satunya lagi, sirik amat, semua serba di protes dan suka mengejek. Benci rasanya jika diperlakukan demikian. Tidak pernahkah mereka sadar akan perbuatan mereka? Bagaimana rasanya jika mereka berada diposisiku saat ini.

Korbannya bukan hanya saya, hampir sebagian orang pernah merasakan hal tersebut. Si tukan ejek. Julukan yang pantas untuknya, pikirku. Aneh rasanya, ketika kita mengajak mereka studi misalnya, ketika jam kuliah, malah kita yang diejek? Kenapa? Apa ada yang salah? Seharusnya dia bisa bersyukur masih ada orang yang perhatian padanya bukan?

Jujur saja, tidak sedikit orang yang merasa sakit hati dengan ucapan mereka, aku salah satunya. Bukan curhat, tapi seperti itulah realitanya. Sudah menjadi rahasia umum tingkah dan kelakuannya. Mengejek tak pandang tua dan muda, toh dosennya saja di ejekin. Pantaskah? Tentu saja tidak.

Anda heran, saya lebih heran. Tipe orang seperti ini memang sudah menjadi tradisi di setiap tempat. Tidak hanya di kampus tempat kita kuliah, dimana pun itu pasti terjadi pada kita ataupun orang lain. Senang? Dari tampang wajahnya yang sumringah bisa iya, bahkan tak ada sedikitpun mimik menyesal dari tingkah yang telah dilakukannya.

Jika hal itu terjadi pada diri kita, apa yang harus dilakukan?

1. Biasakan tidak terlalu dekat dengan orang tersebut, namun kalau anda teman dekatnya, hindari saja dan buat tingkah seolah kita tak mendengarnya jika dia mengejek.

2. Cuek bebek, bila perlu lebih cuek dari bebek

3. Jangan dibalas perkataannya, karena bisa jadi tak akan berhenti dia mengejek anda

4. Jangan diajak berbicara setelah dia mengejek anda, agar dia sadar bahwa anda tidak senang

5. Kalau anda berani, katakan saja bahwa anda tidak senang di ejek

6. Bentak jika anda punya nyali

7. Jika dia masih saja melakukan hal demikian, tampar saja.

Sungguh sangat bodoh jika kita membiarkan hal ini terus terjadi pada diri kita. Trik di atas sudah pernah saya lakukan kecuali poin nomor 7, karena saya tidak terlalu suka hal tersebut. Setiap orang pasti marah jika mereka merasa di sakiti, di khiananti, dan lain sebagainya.

Hewan saja, jika ia merasa terancam, segera dia akan melawan dan atau menghindar dari hal tersebut. Apalagi kita manusia yang jelas-jelas punya hati nurani dan akal yang baik. Sekejam-kejamnya singa, dia akan mengangkat kakinya ketika hendak menginjak anaknya di bawahnya.

Tahukah anda, orang yang tidak tahan dicela bisa saja dia akan menggunakan apapun yang berada di dekatnya untuk melempar sesuatu kehadapan anda maupun ke lantai ataupun tembok mungkin sampai nangis hanya sekadar tanda bahwa ia tak tahan diejek. Hal ini pernah terjadi pada kakak angkatan kuliah saya, yang karena keseringan di ejek akhirnya sampai pada batas ketidakmampuannya dia diejek, akhirnya laptop yang ada di tangannya dilemparkan hingga rusak.

Apa yang terjadi kemudian pasti akan timbul permusuhan dan rasa amarah bahkan dendam kepada si lawannya tersebut. Dan bisa jadi, hal itu akan terus berlanjut hingga tua menghampiri anda jika tidak segera di selesaikan masalah tersebut.

Allah subhanahu wa ta’ala juga sudah memperingatkan manusia dari perbuatan ejek-mengejek, sebagaimana yang tertera dalam Al-qur’an Surah al-Hujaraat ayat 11 yakni “Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim”.

Intinya adalah, bagaimana kita bisa mengontrol diri kita, mulai dari ucapan hingga perbuatan. Benar apa yang dikatakan orang, mulutmu harimaumu, lidah tak bertulang tapi bisa menghancurkanmu. Sudah sadar? Ingat dengan sabda Nabi kita –Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam- yang mengatakan, “jagalah lisanmu, karena ia bisa menjerumuskanmu kedalam neraka”.

Ini adalah sederat bukti bahwa kita harus ekstra hati-hati dengan ucapan kita, sampai-sampai Allah ta’ala dan Nabi-Nya sendiri yang mengingatkankan kita. Maka dari itu, jika kita tidak bisa berbicara yang baik, lebih baik diam. Itu sudah cukup. Anda aman orang lain juga aman, kata pak Mario teguh, “ITU”.

Related Posts:

Follow Me!!

Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks

Join Me

Flag Counter