Trik dalam berbicara, "shut up"







Saya heran dengan tingkah teman-temanku akhir-akhir ini. Entah apa yang membuat mereka berlaku demikian. Yang satu mendiamiku yang satunya lagi, sirik amat, semua serba di protes dan suka mengejek. Benci rasanya jika diperlakukan demikian. Tidak pernahkah mereka sadar akan perbuatan mereka? Bagaimana rasanya jika mereka berada diposisiku saat ini.

Korbannya bukan hanya saya, hampir sebagian orang pernah merasakan hal tersebut. Si tukan ejek. Julukan yang pantas untuknya, pikirku. Aneh rasanya, ketika kita mengajak mereka studi misalnya, ketika jam kuliah, malah kita yang diejek? Kenapa? Apa ada yang salah? Seharusnya dia bisa bersyukur masih ada orang yang perhatian padanya bukan?

Jujur saja, tidak sedikit orang yang merasa sakit hati dengan ucapan mereka, aku salah satunya. Bukan curhat, tapi seperti itulah realitanya. Sudah menjadi rahasia umum tingkah dan kelakuannya. Mengejek tak pandang tua dan muda, toh dosennya saja di ejekin. Pantaskah? Tentu saja tidak.

Anda heran, saya lebih heran. Tipe orang seperti ini memang sudah menjadi tradisi di setiap tempat. Tidak hanya di kampus tempat kita kuliah, dimana pun itu pasti terjadi pada kita ataupun orang lain. Senang? Dari tampang wajahnya yang sumringah bisa iya, bahkan tak ada sedikitpun mimik menyesal dari tingkah yang telah dilakukannya.

Jika hal itu terjadi pada diri kita, apa yang harus dilakukan?

1. Biasakan tidak terlalu dekat dengan orang tersebut, namun kalau anda teman dekatnya, hindari saja dan buat tingkah seolah kita tak mendengarnya jika dia mengejek.

2. Cuek bebek, bila perlu lebih cuek dari bebek

3. Jangan dibalas perkataannya, karena bisa jadi tak akan berhenti dia mengejek anda

4. Jangan diajak berbicara setelah dia mengejek anda, agar dia sadar bahwa anda tidak senang

5. Kalau anda berani, katakan saja bahwa anda tidak senang di ejek

6. Bentak jika anda punya nyali

7. Jika dia masih saja melakukan hal demikian, tampar saja.

Sungguh sangat bodoh jika kita membiarkan hal ini terus terjadi pada diri kita. Trik di atas sudah pernah saya lakukan kecuali poin nomor 7, karena saya tidak terlalu suka hal tersebut. Setiap orang pasti marah jika mereka merasa di sakiti, di khiananti, dan lain sebagainya.

Hewan saja, jika ia merasa terancam, segera dia akan melawan dan atau menghindar dari hal tersebut. Apalagi kita manusia yang jelas-jelas punya hati nurani dan akal yang baik. Sekejam-kejamnya singa, dia akan mengangkat kakinya ketika hendak menginjak anaknya di bawahnya.

Tahukah anda, orang yang tidak tahan dicela bisa saja dia akan menggunakan apapun yang berada di dekatnya untuk melempar sesuatu kehadapan anda maupun ke lantai ataupun tembok mungkin sampai nangis hanya sekadar tanda bahwa ia tak tahan diejek. Hal ini pernah terjadi pada kakak angkatan kuliah saya, yang karena keseringan di ejek akhirnya sampai pada batas ketidakmampuannya dia diejek, akhirnya laptop yang ada di tangannya dilemparkan hingga rusak.

Apa yang terjadi kemudian pasti akan timbul permusuhan dan rasa amarah bahkan dendam kepada si lawannya tersebut. Dan bisa jadi, hal itu akan terus berlanjut hingga tua menghampiri anda jika tidak segera di selesaikan masalah tersebut.

Allah subhanahu wa ta’ala juga sudah memperingatkan manusia dari perbuatan ejek-mengejek, sebagaimana yang tertera dalam Al-qur’an Surah al-Hujaraat ayat 11 yakni “Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim”.

Intinya adalah, bagaimana kita bisa mengontrol diri kita, mulai dari ucapan hingga perbuatan. Benar apa yang dikatakan orang, mulutmu harimaumu, lidah tak bertulang tapi bisa menghancurkanmu. Sudah sadar? Ingat dengan sabda Nabi kita –Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam- yang mengatakan, “jagalah lisanmu, karena ia bisa menjerumuskanmu kedalam neraka”.

Ini adalah sederat bukti bahwa kita harus ekstra hati-hati dengan ucapan kita, sampai-sampai Allah ta’ala dan Nabi-Nya sendiri yang mengingatkankan kita. Maka dari itu, jika kita tidak bisa berbicara yang baik, lebih baik diam. Itu sudah cukup. Anda aman orang lain juga aman, kata pak Mario teguh, “ITU”.

Related Posts:

0 Response to "Trik dalam berbicara, "shut up""

Posting Komentar

Follow Me!!

Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks

Join Me

Flag Counter