Yahudy, syiah, ada apa?

















Dari beberapa teman tersebut satu yang menjadi ke-prihatinan ku saat ini. Teman ku selama kurang lebih enam tahun hingga sekarang ini, karena rumah kami lumayan dekat jadi bisa dikatakan hingga saat ini. Namun karena aku sekolah di tempat dan kota yang berbeda jadi bisa dikatakan kami kurang komunikasi. Dia –temanku- ketika kami bersama, menyampaikan beberapa pengalaman beliau tentang sekolahnya kemudian kondisi yang terjadi disana dan juga terkadang dia merasa risih dengan perilaku dari teman-teman sekolahnya yang pengetahuan agama nya kurang.

Dia berceriata kepadaku bahwa suatu ketika, dia berada di dalam mobil angkutan kota tiba-tiba naik salah seorang wanita yang sebaya dengan beliau yang mengenakan kerudung hanya sebagai “mode” yang hanya menutup kepalanya saja dengan rambut yang masih terlihat di dapannya. Karena merasa risih dengan penampilan si wanita tersebut, dia –temanku- secara langsung berbalik ke belakang karena si wanita tersebut duduk tepat berda di belakang temanku ini, dan mengatkan bahwasanya engkau –wanita tadi- berpenampilan seperti layaknya orang majusi sang penyembah “api” katanya.

Ketika mendengar ceriata dari temanku ini spontan saja saya merasa salut dengan keberanian dia dalam menyampaikan kebenaran secara langsung dengan orangnya. Dalam hati saya cukup “puas” dengan cerita beliau.

Dan juga dia pernah pada suatu malam ingin membuang sampah yang lumayan jauh dari rumahnya, karena temanku ini saat itu tinggal di rumah pamannya yang tekadang dia sering di suruh melakukan hal-hal demikian. Kemudian di saat menuju tempat pembuangan sampah ia melihat sepasang pemuda pemudi yang lagi berkhalwat di kegelapan malam, saat itu teman saya pergi dengan berjalan kaki, jadi dia melihat begitu jelas sepasang kekasih tersebut sedang berdua-dua-an. Karena merasa tidak nyaman dengan perilaku keduanya, temanku memutuskan untuk segera membuang sampat tersebut dahulu lalu kemudian kembali ke tempat dimana pemuda-pemudi tersebut sedang bercengkrama.

Tanpa basa-basi, temanku ini langsung mendatangi keduanya dan menanyakan status mereka, “kalian sepasang suami istri ?” Tanya temanku, mereka menjawab “bukan”, lalu temanku berkata “karena kalian bukan muhrim jadi tidak baik kalian berdua-dua-an di sini, apalagi malam-malam begini”, kurang lebih seperti itu redaksinya.

Karena keduanya tidak merespon perkataan dari temanku tersebut, akhirnya dia –temanku- pergi dan duduk di seberang keduanya, menunggu dan melihat apa yang akan mereka lakukan. Karena merasa terganggu dengan perilaku temanku akhirnya keduanya memutuskanuntuk meninggalkan tempat tersebut. Suhanallah.

Tidak pernah terfikir di bayanganku kalau temanku ini mampu berdakwah sedemikian hebatnya. Jujur saja, aku merasa kagum dengan beliau dengan semua ceritanya.

Namun setelah itu saya juga menceritakan kepadanya bagaimana kehidupan ku selama sekolah di luar kota, mulai dari kegiatan persekolahan sampai kegiatan rumah yang sering aku lakukan. Tidak hanya sampai di situ, saya juga menceritakan kepadanya mengenai pemikiran islam yang berkembang saat ini dan yang banyak merusak aqidah ummat islam.

Saya kemudia bercerta tentang keluarga ku yang ternayata dia adalah seorang syi’ah yang patuh. Dan saat ini sudah memiliki 2 orang anak perempuan dari kakak sepupu saya. Dan saya juga sempat bercerita tentang betapa buruknya syi’ah itu. Dengan semua ajaran sesatnya. Pokonya saya tidak senang dengan mereka.

Namun kemudian yang membuat saya tersentak, dia dengan jujur mengatakan bahwa dirinya adalah seorang syi’ah. Dalam hati saya, “saat ini saya sedang duduk dan berbicara dengan seorang syi’ah yang notabenenya dia adalah teman dekat aku sendiri”. Bagaimana mungkin dia mengambil aliran tersebut ? atas dasar apa, kok bisa dia dengan lantang dan tegas mengatakan bahwasanya dia seorang syi’ah ??

Saya sempat merenung cukup lama memikirkan kata-kata dia. Orang yang seberani beliau dalam berdakwah tapi ternyata adalah syi’ah. Saya juga tidak langsung berpaling setelah mendengan tersebut bahkan saya bertanya, kok bisa kamu masuk ajaran syi’ah ? waktu itu saya lupa dengan penjekasan beliau, tapi saya juga mengatakan bahwa syi’ah itu ajaran yang buruk.

Saya kemudian mengatakan padanya, “pernah baca buku tentang syi’ah dengan judul saya keluar dari syi’ah ?” yang dalam buku tersebut mengkaji habis masalah syi’ah yang menyimpang dari kebenaran islam yang sesungguhnya.

Setelah itu saya dan dia sering berbagi pendapat mengenai ajaran-ajaran tersebut, dan tekadang dia juga meyakinkan aku tentang apa-apa yang dilakukan syi’ah, tapi aku hanya diam karena waktu itu, aku belum terlalu paham dengan mereka. Dia pun terkadang sering pinjam buku tantang fiqih dan lain sebagainya kepadaku.

Harapan saya ketika nanti saya kembali, saya berharap bisa memahamkan beliau dengan konsep dan aqidah mereka yang sangat menyimpang sekali dari kebenaran aqidah ahlussunnah wal jamaah dan juga semoga dia bisa kembali dengan aqidah yang benar sebagaimana yang telah Nabi Muhammad sampaikan kepada kita semua, Amin yaa Rabbal ‘alamin

Related Posts:

0 Response to "Yahudy, syiah, ada apa?"

Posting Komentar

Follow Me!!

Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks

Join Me

Flag Counter